Isnin, 29 Disember 2008

Ibadah Yang Dituntut Dalam Bulan Muharram


Selamat Menyambut Ma'al Hijrah. Semoga kita semua berazam untuk melebihkan mencari ilmu dan beramal semata-mata kerana Allah subhanahuwata'ala.

Ada satu sunnah yang diajarkan Rasulullah saw. kepada umatnya dalam bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Sunnah itu adalah berpuasa pada hari Asyura. Hadis-hadis yang dirujuk bagi ibadah ini yang kerap dibacakan oleh ustaz-ustaz adalah
  1. Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
    "Aku berharap pada Allah dengan puasa asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya." (H.R. Bukhari dan Muslim)

  2. Ibnu Abbas ra berkata :
    "Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, iaitu hari Asyura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

  3. Ibnu Abbas ra berkata :
    Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari‚ asyura, maka Beliau bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian". Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)

  4. Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas ra berkata :
    Ketika Rasulullah saw. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para sahabat) berkata : "Ya Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani". Maka Rasulullah pun bersabda :"Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan)." (H.R. Bukhari dan Muslim)

  5. Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : "Puasalah pada hari Asyura, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya."
Selain hadis-hadis yang menyebutkan tentang puasa di bulan ini, tidak ada ibadah khusus yang dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan di bulan Muharram ini.

Bagaimana Berpuasa di bulan Muharram

Ibnu Qoyyim dalam kitab Zaadul Ma’aad –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada- menjelaskan :
  • Pertama, dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11)

  • Kedua, puasa tanggal 9 dan 10. Inilah yang disebutkan dalam banyak hadits

  • Ketiga, puasa tanggal 10 saja.

Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut :

  1. Bagi berhati-hati, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat,maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahawa seseorang mendapatkan puasa Tasu’a (tanggal 9) dan Asyura (tanggal 10)

  2. Dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan (Ayyamul bidh).
    Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis yang sahih, dimana Rasulullah pada akhir hidup beliau sudah merencanakan untuk puasa pada tanggal 9. hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para shahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi.

  3. Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain.

Secara umum, hadits-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah saw untuk melakukan puasa, sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkad. Marilah kita bersama-sama beramal dengan ibadah yang sangat dituntut ini. Wallahua'lam.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan